TEMPO.CO,
Washington - Belum genap sebulan peluncuran sistem operasi Windows 8,
Steven Sinofsky, yang berusia 47 tahun, dan menjabat President Windows
dan Windows Live di Microsoft, meninggalkan perusahaan.
Menurut
pengumuman yang disampaikan Steve Ballmer, Chief Executive Officer
Microsoft, dalam surat edaran internal, "Steven Sinofsky memutuskan
untuk meninggalkan perusahaan." Ballmer tidak menjelaskan alasan
kepergian Sinofsky.
Selama ini, Sinofsky merajut kariernya
ke atas dengan kontroversial, yaitu meminggirkan sejumlah petinggi
Microsoft, yang sebagian akhirnya memilih hengkang. Dia dikenal ambisius
dan cenderung mementingkan divisi yang dipimpinnya. Cara ini
menciptakan ketegangan terus-menerus di lingkungan internal perusahaan.
Sinofsky
merupakan tokoh di balik peluncuran sistem operasi Windows 8, yang
mengalami perombakan radikal. Sebelumnya, sistem operasi Windows 7 dan
sebelumnya lebih menekankan pada sistem navigasi untuk komputer desktop
dan laptop, yang menekankan navigasi melalui tetikus.
Sedangkan
sistem operasi Windows 8, yang diluncurkan menjelang akhir bulan lalu,
mengandalkan navigasi melalui sentuhan pada layar. Tombol "start", yang
terletak pada sudut kiri bawah layar dan menjadi ciri khas sistem
operasi Windows sejak kelahirannya pada awal 2000-an, juga dihilangkan.
Perombakan
sistem operasi ini merupakan upaya Microsoft untuk mengejar
ketertinggalannya dalam era mobile terhadap pesaing-pesaing utamanya
seperti Apple dan Google. Apple dan Google berhasil melaju ke era mobile
dengan meluncurkan peranti mobile telepon seluler cerdas dan tablet.
Apple
dikenal dengan ponsel seri iPhone dan tablet seri iPad. Sedangkan
Google, yang mencoba mengejar Apple, telah meluncurkan ponsel Nexus 4,
dan tablet Galaxy Nexus 7 dan 10.
Kepergian Sinofsky ini
juga mengingatkan publik akan Scott Forstall, Senior Vice President
Mobile di Apple, pada dua pekan lalu. Saat itu, Tim Cook, chief
executive officer Apple, mengumumkan dalam surat edaran internal bahwa
Forstall melepaskan jabatannya dan bakal hanya menjadi penasihat.
Sejumlah
kalangan menduga ini terjadi karena Forstall dinilai gagal dalam
peluncuran peta buatan Apple, yang mengalami banyak masalah, seperti
hilangnya gambar, salah lokasi, hingga gambar peta yang amburadul.
Cook
sempat mengajak Forstall untuk ikut menandatangani surat permintaan
maaf terbuka kepada pelanggan. Namun, Forstall, yang merupakan anak
didik pendiri Apple Steve Jobs itu, enggan melakukannya. Forstall pun
akhirnya tersingkir dari jajaran petinggi Apple.
CNET | BUDI RIZA
Sumber : Yahoo News
Labels: Artikel